"Apa yang kau harapkan dari malam yg membuat harimu menjadi gelap?" tanyanya retorik.
Aku terhenyak, kemudian menatapnya. Kosong. Hampa. Tak ada apapun di sekitarku, selain aku dgn pemikiranku. Aku tersenyum, menepuki kepalaku yang kurasa sangat bodoh dan lumpuh. Pertanyaan itu hadir dari diriku sendiri. Aku tak sadar.
"Apakah aku mati?" Mungkin. Sebagian diriku telah hilang. Selama ini, aku hanya jadi penonton dalam kehidupanku sendiri. Aku terlalu merasa rendah. Hingga hanya harap yang lebih besar dari usahaku yang terbilang nol, padahal Tuhan memberiku potensi untuk membentuk dan membangun. Dan malam, tetap menjadi hal yang paling eksotis di dunia ini, sebelum akhirnya aku mati.
Ruang Kalbu: 06092011
09.18pm
not bad
BalasHapuskunjungin balik ya di www.kursusmembuatgame.com