Selasa, 10 September 2013

Ruang Kalbu: 06092011

Seseorang hadir di dekatku ketika aku tengah menatap langit malam sendirian. Ia mendekatiku. Tak kuhiraukan hadirnya, aku berjibaku menggerayangi langit malam yang perlente dengan aksesorisnya.

"Apa yang kau harapkan dari malam yg membuat harimu menjadi gelap?" tanyanya retorik.


Aku terhenyak, kemudian menatapnya. Kosong. Hampa. Tak ada apapun di sekitarku, selain aku dgn pemikiranku. Aku tersenyum, menepuki kepalaku yang kurasa sangat bodoh dan lumpuh. Pertanyaan itu hadir dari diriku sendiri. Aku tak sadar.

"Apakah aku mati?" Mungkin. Sebagian diriku telah hilang. Selama ini, aku hanya jadi penonton dalam kehidupanku sendiri. Aku terlalu merasa rendah. Hingga hanya harap yang lebih besar dari usahaku yang terbilang nol, padahal Tuhan memberiku potensi untuk membentuk dan membangun. Dan malam, tetap menjadi hal yang paling eksotis di dunia ini, sebelum akhirnya aku mati.





Ruang Kalbu: 06092011
09.18pm

1 komentar: